TUGAS
ANALISIS MATERI AJAR PERGURUAN TINGGI
“Analisis Materi Ajar Kimia Program
Studi Teknik Industri Fakultas Teknik
Universitas Islam Sumatera Utara
(UISU)”
OLEH
NAMA
: RISKA RITONGA
NIM : 8146141020
PRODI : PPS Pendidikan Kimia (Kelas-A)
PROGRAM PASCASARJANA PENDIDIKAN KIMIA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2015
ABSTRAK
Penelitian
ini bertujuan untuk memperoleh informasi umum tentang materi ajar kimia, menganalisis
dan memaparkan materi ajar kimia, menganalisis kebutuhan kimia untuk program
studi Teknik Industri di Fakultas Teknik UISU. Penelitian ini dilaksanakan di Fakultas Teknik UISU pada 14
maret 2015. Dalam pelaksanaan penelitian ini, penulis langsung meneliti dari
Mahasiswa dan Pembantu Dekan I Fakultas Teknik UISU . Penulis juga membagikan angket dan
mengumpulkan perangkat pembelajaran yang diperlukan untuk mendukung kelengkapan
data.
Metode analisis penelitian yang digunakan adalah
metode deskriptif, merupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk
menggambarkan kualitas dan kesesuaian komponen-komponen dalam proses belajar
mengajar. Hasil peneliti menunjukkan bahwa belum sepenuhnya komponen-komponen
sasaran penelitian diaplikasikan di fakultas Teknik UISU.
PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan
kehadirat ALLAH SWT yang telah melimpahkan karunia dan hidayah-Nya, sehingga
penulis dapat menyelesaikan Mini Research Tugas Analisis Bahan Ajar perguruan
Tinggi yang berjudul“Analisis Materi Ajar Kimia Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik
Universitas Islam Sumatera Utara (UISU)”. Shalawat dan salam Kepada
Nabi Muhammad SAW, pembawa berita gembira bagi ilmu pengetahuan dan orang-orang
yang beriman.
Penulis
menyadari sepenuhnya laporan Mini Research ini belum sempurna. Oleh karena itu
penulis mengharapkan saran dan kritik untuk kesempurnaan Mini Research ini, dan dengan keikhlasan hati penulis mengucapkan
maaf yang sedalam - dalamnya jika ada kesilapan dan kesalahan yang kurang
berkenan.
Akhir kata penulis sangat
berharap semoga isi dari Mini Research ini dapat bermanfaat untuk memberikan
ilmu pengetahuan bagi para pembaca terutama bagi penulis sendiri.
Medan, 2015
Riska
Ritonga
BAB I
PENDAHULUAN
Indonesia merupakan salah satu Negara yanga mempunyai jumlah
perguruan tinggi terbanyak di dunia, baik negeri maupun swasta. Jenis program
studi maupun jenjang pendidikan yang ditawarkan oleh masing-masing perguruan
tinggi sangat beranekaragam, sesuai dengan visi dan misi Perguruan Tinggi yang bersangkutan.
Pemberlaku otonomi Perguruan Tinggi, memberikan peluang sekaligus tantangan bagi setiap
Perguruan Tinggi untuk mengeksplorasi dan menggali segenap potensi yang
dimilikinya agar dapat menjadi suatu institusi pendidikan tinggi yang
bermartabat serta mempunyai peranan yang penting dalam meningkatkan national
competitiveness terutama pada era globalisasi. Dewasa ini kita sedang memasuki
era baru, yaitu era eksploitasi ilmu pengetahuan. Penguasaan dan aplikasi ilmu
pengetahuan dan teknologi merupakan sumber strategi kunci yang diperlukan untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan bangsa. Dengan melaksanakan Tri
Dharma, Perguruan Tinggi memiliki peranan strategis untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat dan bangsa. Dengan kata lain Perguruan Tinggi merupakan
suatu strategic economic enginekarena perguruan tinggi memainkan peranan kunci
dalam pengembangan dan penerapan ilmu pengetahuan, kepakaran dan keahlian serta
nilai-nilai luhur masyarakat melalui pembangunan masyarakat knowledge intensive
menuju masyarakat yang beradab dan berdaya. Ketergantungan masyarakat pada
perguruan tinggi akan semakin besar, karena perguruan tinggi berperan sebagai sumber
pengembangan IPTEK, pendidik SDM dan penyedia informasi, ilmu pengetahuan serta
sumber pembelajaran sepanjang masa.
Dengan peranan dan tanggung jawab pendidikan tinggi yang
sedemikian besar, maka pengembangan kurikulum pendidikan tinggi menjadi isu
strategis karena berkaitan langsung dengan kualitas lulusan yang akan menjadi
tulang punggung daya saing suatu bangsa (higher eduction for national sustain ability).
Kurikulum bukan sekedar daftar matakuliah yang dijabarkan ke dalam silabus yang
dapat diambil langsung dari daftar isi buku. Kurikulum seyogyanya mencakup
filosofi (visi dan misi) tujuan pendidikan dan kandungan program studi.
Pendidik harus memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi
sebagai agen pembelajaran, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan
untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Kualifikasi akademik yang
dimaksudkan di atas adalah tingkat pendidikan minimal yang harus dipenuhi oleh
seorang pendidik yang dibuktikan dengan ijazah dan/atau sertifikat keahlian
yang relevan sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku Kompetensi
sebagai agen pembelajaran pada jenjang pendidikan dasar dan menengah serta
pendidikan anak usia dini meliputi: 1) Kompetensi pedagogik; 2) Kompetensi
kepribadian; 3) Kompetensi profesional; dan 4) Kompetensi social (BNSP).
Kurikulum juga harus memuat dampak yang direncanakan dari
hasil pembelajaran (kompetensi) untuk masa kini dan masa yang akan datang, baik
padaaspek normatif, keahlian dan aspek sosial, metode pembelajaran, metode
penilaian dan evaluasi yang diterapkan maupun sumberdaya yang diperlukan.
Kurikulum merupakan landasan utama penyelenggaraan pendidikan akademik dan
profesional menuju pencapaian hasil belajar sesuai dengan standar lulusan.
Seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi atau bahan kajian dan materi
pembelajaran serta cara penyampaian maupun cara penilaian untuk menjamin
tercapainya kompetensi lulusan merupakan informasi pokok yang harus ada dalam
kurikulum. Kurikulum dijadikan sebagai acuan pokok bagi setiap Program Studi
dalam merencanakan dan mengendalikan programnya masing-masing. Jurusan berperan
sebagai pengelola sumberdaya agar Program Studi dapat berjalan secara efektif dan efisien serta tetap dalam koridor mutu,
baik dalam proses maupun outputnya.
Undang-udang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional mengatur kurikulum pendidikan
sebagaimana tercantum pada Bab X pasal 36, pasal 37, dan pasal 38. Pengembangan
kurikulum dilakukan dengan mengacu pada standar nasional pendidikan untuk
mewujudkan tujuan pendidikan nasional (pasal 36 ayat 1), kurikulum pada semua
jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai
dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik (pasal 36 ayat 2).
Yang dimaksud dengan pengembangan kurikulum dengan prinsip diversifikasi adalah
suatu pengembangan yang memungkinkan penyesuaian program pendidikan pada satuan
pendidikan dengan kondisi dan kekhasan potensi yang ada di daerah (BNSP).
Kurikulum
adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu (UU SISDIKNAS No.20
Tahun 2003, Pasal 1 butir 19). Sementara itu, KEPUTUSAN MENDIKNAS nomor
232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian
Hasil belajar Mahasiswa menjabarkan kurikulum pendidikan tinggi sebagai
berikut: seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi maupun bahan kajian
dan pelajaran serta cara penyampaian dan penilaiannya yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar-mengajar di perguruan tinggi.
Sementara itu, KEPMENDIKNAS NO.045/U/2002 menambah rambu-rambu penyusunan
kurikulum inti sebagaimana diatur dalam KEPMENDIKNAS no.232/U/2000. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan
pengaturan mengenai capaian pembelajaran lulusan, bahan kajian, proses, dan
penilaian yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan program studi. (PERMENDIKBUD
Pasal 1 butir 6) Program Studi adalah
kesatuan kegiatan pendidikan dan pembelajaran yang memiliki kurikulum dan
metode pembelajaran tertentu dalam satu jenis pendidikan akademik, pendidikan
profesi, dan/atau pendidikan vokasi. (PERMENDIKBUD Pasal 1 butir 9).
Perguruan
tinggi merupakan wadah untuk mencerdaskan anak bangsa untuk peningkatan
kualitas pendiidkan yang lebih bermutu, untuk itu dibutuhkan juga tenaga
Pengajar yang berkualifikasi dengan bidang yang diajarnya. Kurikulum sebagai
acuan dasar untuk mencapai tujuan awal bidang harus memiliki koherensi yang baik. Atas dasar prinsip tersebut, setiap program
studi harus sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai berikut juga kesesuaian
materi dengan kompetensi yang akan dicapai. Untuk itu perlu peneliti tertarik
melakukan mini riset “Analisis Materi Ajar Kimia Pendidikan Tinggi di Program Studi Teknik Industri Fakultas
Teknik UISU”.
BAB II
METODE PENELITIAN
2.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian
ini dilaksanakan di Program Studi Teknik
Industri Fakultas Teknik Universitas Islam Sumatera Utara (UISU) pada tanggal 14 -20 Maret 2015.
2.2. Populasi dan sampel
Populasi
penelitian ini adalah seluruh Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Islam
Sumatera Utara (UISU) dan
Sampel
penelitiannya adalah Mahasiswa program studi Teknik Industri.
2.3. Instrumen Penelitian
Metode yang dipergunakan dalam
penelitian ini adalah:
1. Observasi
Observasi dilakukan untuk mengamati
kesesuaian materi ajar, adanya kebutuhan kimia lebih lanjut untuk program studi
teknik industri serta komponen-komponen lain yang menunjang jalannya
proses perkuliahan yang terkait dengan materi kimia.
2. Angket
Angket digunakan untuk mengumpulkan data
tentang persepsi mahasiswa terhadap materi ajar khususnya kimia dalam proses
perkuliahan.
3. Wawancara
Wawancara dilakukan untuk mengetahui secara
langsung dan terinci tentang semua komponen yang menyangkut materi ajar ,
sarana dan prasarana dalam proses perkuliahan.
2.4 Metode Analisis
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi umum
tentang materi ajar kimia, menganalisis dan memaparkan materi ajar kimia,
menganalisis kebutuhan kimia untuk program studi Teknik Industri di Fakultas
Teknik UISU. Oleh karena itu, metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif.
Kualitas materi ajar yang ditelaah
adalah yang berkenaan dengan kriteria isi materi dan kriteria strategi
penyajian. Kriteria isi materi dinilai melalui kesesuaian materi dengan silabus materi yang terkait dengan kimia
(sebagai sampel buku pedoman akademik dan materi yang dianalisis adalah mata
kuliah Kimia, FisikaII, Proses Produksi II, pengetahuan bahan dan teknik
keselamatan kerja), kesesuaian sasaran dan pokok isi mata kuliah yang ada pada
buku pedoman akademik Program studi teknik industri dengan proses pembelajaran,
kesesuaian materi ajar dengan kebutuhan bidang, dan kesesuaian materi ajar dengan kualifikasi
dosen.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Gambaran Umum Hasil Penelitian
Universitas Islam Sumatera Utara
(UISU) merupakan salah satu perguruan tinggi swasta yang tertua di Sumatera
dengan 7 fakultas salah satunya adalah fakultas Teknik. Secara umum system
pendidikan yang dijalankan oleh jurusan teknik Industri adalah dengan member
kuliah (tatap muka), pemberian tugas-tugas, pemberian praktikum laboratorium,
melaksanakan kerja praktek, membuat tugas akhir, mengikuti seminar tugas
sarjana dan ujian Sidang Sarjana. Jumlah beban studi seluruhnya adalah 154 SKS
yang terdiri dari 1s/d 8 semester.
Tujuan pendidikan Teknik Industri
adalah untuk menghasilkan Sarjana Teknik yang mempunyai kemampuan dasar dalam
merencanakan,mengembangkan ataupun mengelola system yang menyangkut manusia,
peralatan/mesin dan bahan serta menilai “output” dari sistem tersebut. Bahan
ajar utama yang digunakan di UISU adalah bahan ajar cetak.
Secara umum materi ajar yang terkait
dengan kimia pada Program studi teknik industri UISU adalah Kimia, FisikaII, Proses
Produksi II, pengetahuan bahan dan teknik keselamatan kerja. Berdasarkan
gambaran umum di atas pembahasan hasil penelitian ini diarahkan untuk
menganalis bagaimana keterkaitan materi ajar kimia di Fakultas Teknik Industri
UISU dengan kebutuhan materi di beberapa mata kuliah bidangnya.
3.2. Hasil
dan Pembahasan Penelitian
3.2.1. Mata kuliah
Kimia
Nama Dosen : Ir. Muthia Bintang
Kualifikasi : Kimia
Nama MK
|
Beban SKS
|
Smstr
|
Sasaran
|
Materi Kimia
yang berhubungan
|
Kimia
|
4 SKS
|
I
|
Memberikan
pengetahuan dan konsep stokiometri, termodinamika kimia, system periodic
wujud zat, kesetimbangan kimia dan pengenalan aplikasi di industry
|
Ø
Stokiometri
Ø
Energitika
Ø
struktur atom
Ø
struktur molekul
Ø
system periodic
Ø
wujud zat
Ø
kesetimbangan kimia
|
3.2.2
Mata kuliah Fisika II
Nama Dosen : Chairul Azhar, S.Si, M.Si
Kualifikasi Pendidikan : Fisiska USU
Nama MK
|
Beban SKS
|
Smstr
|
Sasaran
|
Materi Kimia
yang berhubungan
|
Fisika II
|
3 SKS
|
II
|
Memberikan
pengetahuan dasar elektromagnetika dan fisika atom
|
Ø
Inti atom
Ø
Radioaktivitas
|
3.2.3.
Mata Kuliah Proses Produksi II
Nama Dosen : Prof. Dr. Ichwan Nst, M.Sc
Kualifikasi Pendidikan : Malaysia (Manufacturing)
Nama MK
|
Beban SKS
|
Smstr
|
Sasaran
|
Materi Kimia
yang berhubungan
|
Proses Produksi II
|
3 SKS
|
III
|
Memberikan
pengetahuan dan pemahaman proses pengecorean, pembentukan, penyambungan dan
pelapisan komponen-komponen produk manufaktur
|
Ø
Proses produksi pengecoran
Ø
Pembentukan
Ø
Pengelasan dan pelapisan
|
3.2.4.
Mata Kuliah Pengetahuan Bahan
Nama Dosen : Ir. Tri Hernawati, M.Si
Kualifikasi Pendidikan : Teknik Industri USU
Nama MK
|
Beban SKS
|
Smstr
|
Sasaran
|
Materi Kimia
yang berhubungan
|
Pengetahuan Bahan
|
3 SKS
|
IV
|
Memberikan
pemahaman dan pengertian mengenai material teknik, khususnya logam, polimer
dan komposit, sifat-sifat material, cara pengujian, contoh pemakaian serta
standar material : ASTM, JIS, AISI,
DIN, SII
|
Klasifikasi
material teknik:
Ø
Logam
Ø
Polimer
Ø
Keramik
Ø
Komposit
Ø
sifat-sifat fisik, mekanik, kimia dan teknologi;
Ø
ikatan atom :
Ø
ion, kovalen, logam, keramik dan polimer
Ø
korosi dan degradasi;
Ø
sifat-sifat termal; sifat-sifat optis baik untuk
logam maupun untuk nonlogam
Ø
pengenalan proses perlakuan panas karbon;
Ø
transformasi fasa dalam logam;
Ø
jenis logam dan paduan : baja, besi, cor, baja
paduan Al, paduan Cu;
Ø
jenis polimer; PP, ABS, Poli uretan, PVC, karet;
Ø
jenis-jenis
keramik, sifat pemakaiannya;
Ø
jenis-jenis komposit: GRP, CRP, DST, sifat dan
pemakaiannya;
|
3.2.5
Mata Kuliah Teknik Keselamatan Kerja
Nama Dosen : Budi Santri Kusuma, ST, MT
Kualifikasi Pendidikan : Teknik
Mesin /manufacturing USU
Nama MK
|
Beban SKS
|
Smstr
|
Sasaran
|
Materi Kimia
yang berhubungan
|
Teknik Keselamatan Kerja
|
2 SKS
|
V
|
memberikan pengetahuan tentang
factor-faktor yang menyebabkan
kecelakaan kerja, baik factor teknis, non teknis dan lingkungan, serta
pencegahan dan pengendaliannya, yang mencakup aspek psikologis, Aspek
Kesehatan, Aspek Sosiologis, dan Aspek Ekonomis.
|
factor-faktor
penyebab kecelakaan yaitu
a.
factor teknis : uap, bahaya nuklir/ radiasi
b.
Factor Lingkungan
limbah
cair, limbah padat dan gas.
c. Pengendalian dan Pencegahan terpadu
pengelolaan
limbah
|
3.2.6
Lab Kimia
No
|
Materi
|
Tujuan
|
1
|
Penentuan
rumus empiris
|
Menentukan
rumus empiris dari tembaga oksida
|
2
|
Reaksi
redoks
|
Mempelajari
beberapa reaksi redoks
|
3
|
Kecepatan
reaksi
|
Menentukan
kecepatan reaksi atom dan molekul
|
4
|
Hasil
kali kelarutan
|
Memperlihatkan
prinsip-prinsip hasil kali kelarutan
|
5
|
Titrasi
asam basa (volumetric)
|
Menentukan
titik ekivalen
|
6
|
Safonifikasi
(pembuatan sabun)
|
Membuat
sabun
|
3.3.2. Proses Perkuliahan
3.3.1. Teori dan Praktek
Sistem perkuliahan di Fakultas
teknik UISU terdiri dari system tatap
muka (pemberian kuliah), kegiatan mahasiswa terstruktur, praktikum, kegiatan
lapangan dan tugas akhir. Untuk kegiatan praktikum dilakukan di Laboratorium.
Laboratorium yang disediakan oleh fakultas hanya ada 2 yaitu Lab Fisika dan
Komputasi. Untuk memenuhi praktikum lainnya seperti praktikum kimia, maka pihak
Fakultas mengadakan MoU dengan beberapa universitas di Medan salah satunya
adalah USU. Praktikum kimia merupakan salah satu syarat untuk praktek lapangan
pada Program studi Teknik Industri, jadi
setiap mahasiswa yang akan melakukan praktikum kimia akan mengadakannya di LAB
Kimia USU.
3.2.3 Buku ajar
3.2.3.1.
Kimia
1.
Petrucci R.H. dan Suminar, “Kimia Dasar” Prinsip dan terapan modern, edisi
keempat-jilid1 Penerbit Erlangga. 1992
2. Keenan
Kleinter,Wood “Kimia Universitas” Jilid 1 (alih bahasa Pudjatmaka), Penerbit
erlangga. 1992
3.
Holtzclaw,H,Found Robinson “General Chemistry” heald and company ,
masachussets, 1998
4.
Petrucci R.H. dan Suminar, “Kimia Dasar” Prinsip dan Terapan Modern, jilid 2
Penerbit Erlangga, 1992
5.
Rosenberg J.L dan Jastri, E”Kimia Dasar” Seri buku Schaumm, Penerbit Erlangga.
3.2.3.2 Fisika II
1. J.W.Kane dan M. Sternheim,
Physics,edisiketiga, John Wiley, 1998 (Terjemahan P. Silaban dan J. Ibrahim,
International Development, program, Australia, 1992)
2. D.C. Giancoli. Physics-Principles with
Aplications, edisi ketiga, Pentice Hall, London . 1991
3.2.3.3 Proses Produksi II
1. Doyle, Keyser, Leach, Schrader,Manufacturing
Processes and Matterials for Engineers,
Prentice Hall, NJ, 1985
2. Degarmo, Material and Processes in
Manufacturing, McMillan, 1974.
3. Surdia, Chiwija, Teknik Pengecoran Logam,
Pradnya Paramita, 1979.
3.2.3.4 Pengetahuan Bahan
1. Lawrence V. Vlack, Material Science and
Engineering, Addision Wesley Publishing Company.
2. Calliester, William D, Material Science and
son 2nd edition. 1991
3.2.3.5 Teknik Keselamatan Kerja
1. Bolishifki, Mc Elroy, Accident Prevention
Manual for Industrial Operation, National Safety Council, 1980
2. Blake, Industrial Safety,Prentice Hall, 1963
3. Bolishifki, Industrial Safety,Prentice Hall,
1963
3.2.5 Masalah yang Diperoleh
Berdasarkan Hasil wawancara dengan Dosen yang
bersangkutan beberapa kendala yang dihadapi diantaranya :
1.
Pada
saat melakukan observasi ke lapangan dan melakukan wawancara dengan Pembantu
Dekan I (Bapak Ahmad Bakhori, ST.MT), kebanyakan dosen tidak menumpulkan
perangkat pembelajarannya baik itu silabus maupun SAP. Jadi peneliti hanya bisa
melihat beberapa SAP pembelajaran di Borang tahun 2009. Sedangkan untuk yang
terbaru belum tersedia.
2. Laboratorium yang tidak tersedia
mengganggu proses perkuliahan mahasiswa.
3. Materi kimia dasar kimia yang dimuat
tidak mengcover semua kebutuhan untuk mata kuliah lanjutan
BAB
IV
SIMPULAN
DAN SARAN
Simpulan
Berdasarkan Penelitian
yang dilakukan maka dapat diperoleh kesimpulan:
- Kesesuaian Silabus, bahan ajar, persyaratan dosen, proses perkuliahan, sarana dan prasarana, berpengaruh terhadap pencapaian kompetensi.
- Perangkat Pembelajaran belum disediakan secara maksimal oleh dosen
- Materi kimia yang diajarkan belum cukup untuk memenuhi kebutuhan mata kuliah lanjutan
Saran
Saran
peneliti khususnya bagi program studi teknik industri seharusnya dilakukan pengadaan
mata kuliah baru yaitu Kimia Logam untuk menunjang kebutuhan di mata kuliah
lanjutan dan pengadaan Laboratorium untuk meningkatkan mutu pendiidkan
Mahasiswa, memperlancar proses perkuliahan dan mengurangi biaya Perkuliaha
DAFTAR
PUSTAKA
Joni,
T.R. 1980. Pengembangan Kurikulum
FIP, IKIP, FKG, Suatu Pendekatan Kasus
Pendidikan Guru Berdasarkan Kompetensi. Jakarta: P3G Depdikbud
Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 78. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20
tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; 2003.
Siregar,
Hardiyansyah. K,. (2011). Analisis Materi Ajar Kimia Pendidikan Tinggi.
http://DUNIA Qq_ ANALISIS MATERI AJAR KIMIA PENDIDIKAN TINGGI.blogspot. diakses
Maret 2015.
Standar
Pendidik dan Tenaga Kependidikan. BNSP. http://bsnp-indonesia.org/id/?page_id=107/.
Diakses tanggal 16-03-2015; 21.31
Lembar Angket Pengetahuan Mahasiswa
seputar Kimia dan Pembelajarannya di Kelas
No
|
Item
Pertanyaan
|
Jawaban
|
|
Ya
|
Tidak
|
||
1
|
Apakah anda
tahu ilmu kimia?
|
64%
|
36%
|
2
|
Apakah anda
pernah belajar kimia di SMA sederajat?
|
86%
|
14%
|
3
|
Apakah pernah belajar kimia selama belajar di
jenjang Sekarang ?
|
41%
|
59%
|
4
|
Apakah
menurut anda di jurusan anda sekarang
memiliki keterkaitan dengan kimia?
|
23%
|
77%
|
5
|
Perlukah
pengetahuan tentang kimia untuk aplikasi jurusan anda?
|
23%
|
77%
|
6
|
Apakah anda
bisa menyelesaikan permasalahan tentang kimia dalam perkuliahan yang pernah
anda hadapi?
|
27%
|
73%
|
7
|
Apakah setiap
dosen yang baru masuk akan memberikan
kontrak perkuliahan yang akan dijalani?
|
73%
|
27%
|
8
|
Apakah saudara
tahu kurikulum yang sedang dijalankan oleh kampus sekarang?
|
50%
|
50%
|
9
|
Apakah saudara
tahu mata kuliah apa saja yang akan dipelajari untuk menyelesaikan jenjang
sarjana jurusan saudara?
|
68%
|
32%
|
10
|
Apakah menurut
saudara belajar kimia itu penting?
|
73%
|
27%
|