Minggu, 24 Mei 2015

ANALISIS MATERI AJAR PT





TUGAS ANALISIS MATERI AJAR PERGURUAN TINGGI
“Analisis Materi Ajar Kimia Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik
Universitas Islam Sumatera Utara (UISU)”




OLEH

NAMA            : RISKA RITONGA
NIM                 : 8146141020
PRODI            : PPS Pendidikan Kimia (Kelas-A)


PROGRAM PASCASARJANA PENDIDIKAN KIMIA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2015




ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi umum tentang materi ajar kimia, menganalisis dan memaparkan materi ajar kimia, menganalisis kebutuhan kimia untuk program studi Teknik Industri di Fakultas Teknik UISU. Penelitian ini  dilaksanakan di Fakultas Teknik UISU pada 14 maret 2015. Dalam pelaksanaan penelitian ini, penulis langsung meneliti dari Mahasiswa dan Pembantu Dekan I Fakultas Teknik UISU . Penulis juga membagikan angket dan mengumpulkan perangkat pembelajaran yang diperlukan untuk mendukung kelengkapan data.
Metode analisis penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif, merupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk menggambarkan kualitas dan kesesuaian komponen-komponen dalam proses belajar mengajar. Hasil peneliti menunjukkan bahwa belum sepenuhnya komponen-komponen sasaran penelitian diaplikasikan di fakultas Teknik UISU.









PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang telah melimpahkan karunia dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Mini Research Tugas Analisis Bahan Ajar perguruan Tinggi  yang berjudul“Analisis Materi Ajar Kimia Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Islam Sumatera Utara (UISU)”. Shalawat dan salam Kepada Nabi Muhammad SAW, pembawa berita gembira bagi ilmu pengetahuan dan orang-orang yang beriman.
            Penulis menyadari sepenuhnya laporan Mini Research ini belum sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik untuk kesempurnaan Mini Research ini, dan  dengan keikhlasan hati penulis mengucapkan maaf yang sedalam - dalamnya jika ada kesilapan dan kesalahan yang kurang berkenan.
Akhir kata penulis sangat berharap semoga isi dari Mini Research ini dapat bermanfaat untuk memberikan ilmu pengetahuan bagi para pembaca terutama bagi penulis sendiri.
                                                           



                                                                        Medan,                        2015



                                                                                    Riska Ritonga
  

BAB I
PENDAHULUAN

Indonesia merupakan salah satu Negara yanga mempunyai jumlah perguruan tinggi terbanyak di dunia, baik negeri maupun swasta. Jenis program studi maupun jenjang pendidikan yang ditawarkan oleh masing-masing perguruan tinggi sangat beranekaragam, sesuai dengan visi dan  misi Perguruan Tinggi yang bersangkutan. Pemberlaku otonomi Perguruan Tinggi, memberikan  peluang sekaligus tantangan bagi setiap Perguruan Tinggi untuk mengeksplorasi dan menggali segenap potensi yang dimilikinya agar dapat menjadi suatu institusi pendidikan tinggi yang bermartabat serta mempunyai peranan yang penting dalam meningkatkan national competitiveness terutama pada era globalisasi. Dewasa ini kita sedang memasuki era baru, yaitu era eksploitasi ilmu pengetahuan. Penguasaan dan aplikasi ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan sumber strategi kunci yang diperlukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan bangsa. Dengan melaksanakan Tri Dharma, Perguruan Tinggi memiliki peranan strategis untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan bangsa. Dengan kata lain Perguruan Tinggi merupakan suatu strategic economic enginekarena perguruan tinggi memainkan peranan kunci dalam pengembangan dan penerapan ilmu pengetahuan, kepakaran dan keahlian serta nilai-nilai luhur masyarakat melalui pembangunan masyarakat knowledge intensive menuju masyarakat yang beradab dan berdaya. Ketergantungan masyarakat pada perguruan tinggi akan semakin besar, karena perguruan tinggi berperan sebagai sumber pengembangan IPTEK, pendidik SDM dan penyedia informasi, ilmu pengetahuan serta sumber pembelajaran sepanjang masa.
Dengan peranan dan tanggung jawab pendidikan tinggi yang sedemikian besar, maka pengembangan kurikulum pendidikan tinggi menjadi isu strategis karena berkaitan langsung dengan kualitas lulusan yang akan menjadi tulang punggung daya saing suatu bangsa (higher eduction for national sustain ability). Kurikulum bukan sekedar daftar matakuliah yang dijabarkan ke dalam silabus yang dapat diambil langsung dari daftar isi buku. Kurikulum seyogyanya mencakup filosofi (visi dan misi) tujuan pendidikan dan kandungan program studi.
Pendidik harus memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen pembelajaran, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Kualifikasi akademik yang dimaksudkan di atas adalah tingkat pendidikan minimal yang harus dipenuhi oleh seorang pendidik yang dibuktikan dengan ijazah dan/atau sertifikat keahlian yang relevan sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku Kompetensi sebagai agen pembelajaran pada jenjang pendidikan dasar dan menengah serta pendidikan anak usia dini meliputi: 1) Kompetensi pedagogik; 2) Kompetensi kepribadian; 3) Kompetensi profesional; dan 4) Kompetensi social (BNSP).
Kurikulum juga harus memuat dampak yang direncanakan dari hasil pembelajaran (kompetensi) untuk masa kini dan masa yang akan datang, baik padaaspek normatif, keahlian dan aspek sosial, metode pembelajaran, metode penilaian dan evaluasi yang diterapkan maupun sumberdaya yang diperlukan. Kurikulum merupakan landasan utama penyelenggaraan pendidikan akademik dan profesional menuju pencapaian hasil belajar sesuai dengan standar lulusan. Seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi atau bahan kajian dan materi pembelajaran serta cara penyampaian maupun cara penilaian untuk menjamin tercapainya kompetensi lulusan merupakan informasi pokok yang harus ada dalam kurikulum. Kurikulum dijadikan sebagai acuan pokok bagi setiap Program Studi dalam merencanakan dan mengendalikan programnya masing-masing. Jurusan berperan sebagai pengelola sumberdaya agar Program Studi dapat berjalan secara efektif  dan efisien serta tetap dalam koridor mutu, baik dalam proses maupun outputnya.
 Undang-udang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional mengatur kurikulum pendidikan sebagaimana tercantum pada Bab X pasal 36, pasal 37, dan pasal 38. Pengembangan kurikulum dilakukan dengan mengacu pada standar nasional pendidikan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional (pasal 36 ayat 1), kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik (pasal 36 ayat 2). Yang dimaksud dengan pengembangan kurikulum dengan prinsip diversifikasi adalah suatu pengembangan yang memungkinkan penyesuaian program pendidikan pada satuan pendidikan dengan kondisi dan kekhasan potensi yang ada di daerah (BNSP).
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu (UU SISDIKNAS No.20 Tahun 2003, Pasal 1 butir 19). Sementara itu, KEPUTUSAN MENDIKNAS nomor 232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil belajar Mahasiswa menjabarkan kurikulum pendidikan tinggi sebagai berikut: seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi maupun bahan kajian dan pelajaran serta cara penyampaian dan penilaiannya yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar-mengajar di perguruan tinggi. Sementara itu, KEPMENDIKNAS NO.045/U/2002 menambah rambu-rambu penyusunan kurikulum inti sebagaimana diatur dalam KEPMENDIKNAS no.232/U/2000.  Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai capaian pembelajaran lulusan, bahan kajian, proses, dan penilaian yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan program studi. (PERMENDIKBUD Pasal 1 butir 6)  Program Studi adalah kesatuan kegiatan pendidikan dan pembelajaran yang memiliki kurikulum dan metode pembelajaran tertentu dalam satu jenis pendidikan akademik, pendidikan profesi, dan/atau pendidikan vokasi. (PERMENDIKBUD Pasal 1 butir 9).
Perguruan tinggi merupakan wadah untuk mencerdaskan anak bangsa untuk peningkatan kualitas pendiidkan yang lebih bermutu, untuk itu dibutuhkan juga tenaga Pengajar yang berkualifikasi dengan bidang yang diajarnya. Kurikulum sebagai acuan dasar untuk mencapai tujuan awal bidang harus memiliki koherensi yang baik.  Atas dasar prinsip tersebut, setiap program studi harus sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai berikut juga kesesuaian materi dengan kompetensi yang akan dicapai. Untuk itu perlu peneliti tertarik melakukan mini riset “Analisis Materi Ajar Kimia Pendidikan Tinggi  di Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik UISU”.

BAB II
METODE PENELITIAN

2.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di  Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Islam Sumatera Utara  (UISU) pada tanggal 14 -20 Maret 2015.

2.2. Populasi dan sampel
Populasi penelitian ini adalah seluruh Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Islam Sumatera Utara  (UISU) dan  Sampel penelitiannya adalah Mahasiswa program studi Teknik Industri.

2.3. Instrumen Penelitian
Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Observasi
      Observasi dilakukan untuk mengamati kesesuaian materi ajar, adanya kebutuhan kimia lebih lanjut untuk program studi teknik industri serta  komponen-komponen lain yang menunjang jalannya proses perkuliahan yang terkait dengan materi kimia.
2. Angket
      Angket digunakan untuk mengumpulkan data tentang persepsi mahasiswa terhadap materi ajar khususnya kimia dalam proses perkuliahan.
3. Wawancara
     Wawancara dilakukan untuk mengetahui secara langsung dan terinci tentang semua komponen yang menyangkut materi ajar , sarana dan prasarana dalam proses perkuliahan.

2.4 Metode Analisis
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi umum tentang materi ajar kimia, menganalisis dan memaparkan materi ajar kimia, menganalisis kebutuhan kimia untuk program studi Teknik Industri di Fakultas Teknik UISU. Oleh karena itu, metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif.
Kualitas materi ajar yang ditelaah adalah yang berkenaan dengan kriteria isi materi dan kriteria strategi penyajian. Kriteria isi materi dinilai melalui kesesuaian materi dengan silabus materi yang terkait dengan kimia (sebagai sampel buku pedoman akademik dan materi yang dianalisis adalah mata kuliah Kimia, FisikaII, Proses Produksi II, pengetahuan bahan dan teknik keselamatan kerja), kesesuaian sasaran dan pokok isi mata kuliah yang ada pada buku pedoman akademik Program studi teknik industri dengan proses pembelajaran, kesesuaian materi ajar dengan kebutuhan bidang, dan  kesesuaian materi ajar dengan kualifikasi dosen.

BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Gambaran Umum Hasil Penelitian
Universitas Islam Sumatera Utara (UISU) merupakan salah satu perguruan tinggi swasta yang tertua di Sumatera dengan 7 fakultas salah satunya adalah fakultas Teknik. Secara umum system pendidikan yang dijalankan oleh jurusan teknik Industri adalah dengan member kuliah (tatap muka), pemberian tugas-tugas, pemberian praktikum laboratorium, melaksanakan kerja praktek, membuat tugas akhir, mengikuti seminar tugas sarjana dan ujian Sidang Sarjana. Jumlah beban studi seluruhnya adalah 154 SKS yang terdiri dari  1s/d 8 semester.
Tujuan pendidikan Teknik Industri adalah untuk menghasilkan Sarjana Teknik yang mempunyai kemampuan dasar dalam merencanakan,mengembangkan ataupun mengelola system yang menyangkut manusia, peralatan/mesin dan bahan serta menilai “output” dari sistem tersebut. Bahan ajar utama yang digunakan di UISU adalah bahan ajar cetak.
Secara umum materi ajar yang terkait dengan kimia pada Program studi teknik industri UISU adalah Kimia, FisikaII, Proses Produksi II, pengetahuan bahan dan teknik keselamatan kerja. Berdasarkan gambaran umum di atas pembahasan hasil penelitian ini diarahkan untuk menganalis bagaimana keterkaitan materi ajar kimia di Fakultas Teknik Industri UISU dengan kebutuhan materi di beberapa mata kuliah bidangnya.

3.2. Hasil dan Pembahasan Penelitian
3.2.1. Mata kuliah Kimia
Nama Dosen : Ir. Muthia Bintang
Kualifikasi : Kimia

Nama MK
Beban SKS
Smstr
Sasaran
Materi Kimia yang berhubungan
Kimia
4 SKS
I
Memberikan pengetahuan dan konsep stokiometri, termodinamika kimia, system periodic wujud zat, kesetimbangan kimia dan pengenalan aplikasi di industry
Ø Stokiometri
Ø Energitika
Ø struktur atom
Ø struktur molekul
Ø system periodic
Ø  wujud zat
Ø  kesetimbangan kimia





3.2.2 Mata kuliah Fisika II
Nama Dosen                  : Chairul Azhar, S.Si, M.Si
Kualifikasi Pendidikan : Fisiska  USU
Nama MK
Beban SKS
Smstr
Sasaran
Materi Kimia yang berhubungan
Fisika II
3 SKS
II
Memberikan pengetahuan dasar elektromagnetika dan fisika atom
Ø Inti atom
Ø Radioaktivitas


3.2.3. Mata Kuliah Proses Produksi II
Nama Dosen                  : Prof. Dr. Ichwan Nst, M.Sc
Kualifikasi Pendidikan :  Malaysia (Manufacturing)
Nama MK
Beban SKS
Smstr
Sasaran
Materi Kimia yang berhubungan
Proses Produksi II
3 SKS
III
Memberikan pengetahuan dan pemahaman proses pengecorean, pembentukan, penyambungan dan pelapisan komponen-komponen produk manufaktur
Ø Proses produksi pengecoran
Ø Pembentukan
Ø Pengelasan dan pelapisan


3.2.4. Mata Kuliah Pengetahuan Bahan
Nama Dosen                  : Ir. Tri Hernawati, M.Si
Kualifikasi Pendidikan  : Teknik Industri USU
Nama MK
Beban SKS
Smstr
Sasaran
Materi Kimia yang berhubungan
Pengetahuan Bahan
3 SKS
IV
Memberikan pemahaman dan pengertian mengenai material teknik, khususnya logam, polimer dan komposit, sifat-sifat material, cara pengujian, contoh pemakaian serta standar material : ASTM,  JIS, AISI, DIN, SII
Klasifikasi material teknik:
Ø  Logam
Ø  Polimer
Ø  Keramik
Ø  Komposit
Ø  sifat-sifat fisik, mekanik, kimia dan teknologi;
Ø  ikatan atom :
Ø  ion, kovalen, logam, keramik dan polimer
Ø  korosi dan degradasi;
Ø  sifat-sifat termal; sifat-sifat optis baik untuk logam maupun untuk nonlogam
Ø  pengenalan proses perlakuan panas karbon;
Ø  transformasi fasa dalam logam;
Ø  jenis logam dan paduan : baja, besi, cor, baja paduan Al, paduan Cu;
Ø  jenis polimer; PP, ABS, Poli uretan, PVC, karet;
Ø   jenis-jenis keramik, sifat pemakaiannya;
Ø  jenis-jenis komposit: GRP, CRP, DST, sifat dan pemakaiannya;

3.2.5 Mata Kuliah Teknik Keselamatan Kerja
Nama Dosen                  : Budi Santri Kusuma, ST, MT
Kualifikasi Pendidikan :  Teknik Mesin /manufacturing USU
Nama MK
Beban SKS
Smstr
Sasaran
Materi Kimia yang berhubungan
Teknik Keselamatan Kerja
2 SKS
V
memberikan pengetahuan tentang factor-faktor yang  menyebabkan kecelakaan kerja, baik factor teknis, non teknis dan lingkungan, serta pencegahan dan pengendaliannya, yang mencakup aspek psikologis, Aspek Kesehatan, Aspek Sosiologis, dan Aspek Ekonomis.
factor-faktor penyebab kecelakaan yaitu
a. factor teknis : uap, bahaya nuklir/ radiasi
b. Factor Lingkungan
limbah cair, limbah padat dan gas.
c. Pengendalian dan Pencegahan terpadu
pengelolaan limbah



3.2.6 Lab Kimia
No
Materi
Tujuan
1
Penentuan rumus empiris
Menentukan rumus empiris dari tembaga oksida
2
Reaksi redoks
Mempelajari beberapa reaksi redoks
3
Kecepatan reaksi
Menentukan kecepatan reaksi atom dan molekul
4
Hasil kali kelarutan
Memperlihatkan prinsip-prinsip hasil kali kelarutan
5
Titrasi asam basa (volumetric)
Menentukan titik ekivalen
6
Safonifikasi (pembuatan sabun)
Membuat sabun

3.3.2. Proses Perkuliahan
3.3.1. Teori dan Praktek
Sistem perkuliahan di Fakultas teknik UISU  terdiri dari system tatap muka (pemberian kuliah), kegiatan mahasiswa terstruktur, praktikum, kegiatan lapangan dan tugas akhir. Untuk kegiatan praktikum dilakukan di Laboratorium. Laboratorium yang disediakan oleh fakultas hanya ada 2 yaitu Lab Fisika dan Komputasi. Untuk memenuhi praktikum lainnya seperti praktikum kimia, maka pihak Fakultas mengadakan MoU dengan beberapa universitas di Medan salah satunya adalah USU. Praktikum kimia merupakan salah satu syarat untuk praktek lapangan pada  Program studi Teknik Industri, jadi setiap mahasiswa yang akan melakukan praktikum kimia akan mengadakannya di LAB Kimia USU. 
  
3.2.3  Buku ajar
3.2.3.1. Kimia
1. Petrucci R.H. dan Suminar, “Kimia Dasar” Prinsip dan terapan modern, edisi keempat-jilid1 Penerbit Erlangga. 1992
2. Keenan Kleinter,Wood “Kimia Universitas” Jilid 1 (alih bahasa Pudjatmaka), Penerbit erlangga. 1992
3. Holtzclaw,H,Found Robinson “General Chemistry” heald and company , masachussets, 1998
4. Petrucci R.H. dan Suminar, “Kimia Dasar” Prinsip dan Terapan Modern, jilid 2 Penerbit Erlangga, 1992
5. Rosenberg J.L dan Jastri, E”Kimia Dasar” Seri buku Schaumm, Penerbit Erlangga.

3.2.3.2 Fisika II
1. J.W.Kane dan M. Sternheim, Physics,edisiketiga, John Wiley, 1998 (Terjemahan P. Silaban dan J. Ibrahim, International Development, program, Australia, 1992)
2. D.C. Giancoli. Physics-Principles with Aplications, edisi ketiga, Pentice Hall, London . 1991

3.2.3.3 Proses Produksi II
1. Doyle, Keyser, Leach, Schrader,Manufacturing Processes and Matterials  for Engineers, Prentice Hall, NJ, 1985
2. Degarmo, Material and Processes in Manufacturing, McMillan, 1974.
3. Surdia, Chiwija, Teknik Pengecoran Logam, Pradnya Paramita, 1979.

3.2.3.4 Pengetahuan Bahan
1. Lawrence V. Vlack, Material Science and Engineering, Addision Wesley Publishing Company.
2. Calliester, William D, Material Science and son 2nd edition. 1991

3.2.3.5 Teknik Keselamatan Kerja
1. Bolishifki, Mc Elroy, Accident Prevention Manual for Industrial Operation, National Safety Council, 1980
2. Blake, Industrial Safety,Prentice Hall, 1963
3. Bolishifki, Industrial Safety,Prentice Hall, 1963

3.2.5 Masalah yang Diperoleh
Berdasarkan Hasil wawancara dengan Dosen yang bersangkutan beberapa kendala yang dihadapi diantaranya :
1.      Pada saat melakukan observasi ke lapangan dan melakukan wawancara dengan Pembantu Dekan I (Bapak Ahmad Bakhori, ST.MT), kebanyakan dosen tidak menumpulkan perangkat pembelajarannya baik itu silabus maupun SAP. Jadi peneliti hanya bisa melihat beberapa SAP pembelajaran di Borang tahun 2009. Sedangkan untuk yang terbaru belum tersedia.
2.      Laboratorium yang tidak tersedia mengganggu proses perkuliahan mahasiswa.
3.      Materi kimia dasar kimia yang dimuat tidak mengcover semua kebutuhan untuk mata kuliah lanjutan


BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan
Berdasarkan Penelitian yang dilakukan maka dapat diperoleh kesimpulan:
  1. Kesesuaian Silabus, bahan ajar, persyaratan dosen, proses perkuliahan, sarana dan prasarana, berpengaruh terhadap pencapaian kompetensi.
  2. Perangkat Pembelajaran belum disediakan secara maksimal oleh dosen
  3. Materi kimia yang diajarkan belum cukup untuk memenuhi kebutuhan mata kuliah lanjutan
Saran
Saran peneliti khususnya bagi program studi teknik industri seharusnya dilakukan pengadaan mata kuliah baru yaitu Kimia Logam untuk menunjang kebutuhan di mata kuliah lanjutan dan pengadaan Laboratorium untuk meningkatkan mutu pendiidkan Mahasiswa, memperlancar proses perkuliahan dan mengurangi biaya Perkuliaha

DAFTAR PUSTAKA

Joni, T.R. 1980. Pengembangan Kurikulum FIP, IKIP, FKG, Suatu Pendekatan  Kasus Pendidikan Guru Berdasarkan Kompetensi. Jakarta: P3G Depdikbud
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 78. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; 2003.

Siregar, Hardiyansyah. K,. (2011). Analisis Materi Ajar Kimia Pendidikan Tinggi. http://DUNIA Qq_ ANALISIS MATERI AJAR KIMIA PENDIDIKAN TINGGI.blogspot. diakses Maret 2015.
Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan. BNSP. http://bsnp-indonesia.org/id/?page_id=107/. Diakses tanggal 16-03-2015; 21.31
Lembar Angket Pengetahuan Mahasiswa seputar Kimia dan Pembelajarannya di Kelas
No
Item Pertanyaan
Jawaban
Ya
Tidak
1
Apakah anda tahu ilmu kimia?
64%
36%
2
Apakah anda pernah belajar kimia di SMA sederajat?
86%
14%
3
Apakah  pernah belajar kimia selama belajar di jenjang  Sekarang ?
41%
59%
4
Apakah menurut  anda di jurusan anda sekarang memiliki keterkaitan dengan kimia?
23%
77%
5
Perlukah pengetahuan tentang kimia untuk aplikasi jurusan anda?
23%
77%
6
Apakah anda bisa menyelesaikan permasalahan tentang kimia dalam perkuliahan yang pernah anda hadapi?
27%
73%
7
Apakah setiap dosen yang baru  masuk akan memberikan kontrak perkuliahan yang akan dijalani?
73%
27%
8
Apakah saudara tahu kurikulum yang sedang dijalankan oleh kampus sekarang?
50%
50%
9
Apakah saudara tahu mata kuliah apa saja yang akan dipelajari untuk menyelesaikan jenjang sarjana jurusan saudara?
68%
32%
10
Apakah menurut saudara belajar kimia itu penting?
73%
27%